RADIKALISME
Sekarang di era zaman era modern ini semua sudah berubah. Mulai dari manusia dapat terbang, dahulu manusia pada abad sebelum -16 canggung untuk berpikir " Apakah manusia dapat terbang?" jawaban itu akhirnya telah terjawab pada era abad ke -17, walau hanya balon udara. pada abad -18 dua orang bersaudara telah merubah segalanya dengan mesin manusia dapat terbang. Apalagi sekarang, coba lihat di sekeliling kita barang-barang elektronik memenuhi ruangan. Di luar pun kita masih memakainya. Semakin maju peradaban ini.
Banyak sekali manfaat positif dari perkembangan era modern ini. Tetapi setiap sisi pasti ada negatifnya. Banyak pula sisi negatif dari perkembangan era modern. Contohnya: Kecanduan terhadap barang elektronik, Penipuan, Pornografi dll. Tetapi dengan adanya kekuatan diri untuk memerangi kesadaran diri. Pasti itu semua akan bisa di hindari.
Lihat juga pemerintah sekarang? Bagaimana menurut anda? Mungkin sama dengan saya, “Kerap sekali tikus mencuri/menggerogoti barangbarang hak kita”. Itulah yang terjadi pada abad yang modern ini. Kesadaran mereka telah hilang, entah pergi kemana? Dan pastinya kita juga merasa kesadaran kita juga masih kurang. Namun tidak sungguh keterlaluan kalau sang pengayom rakyat memakan uang rakyat? Biarlah itu terus berjalan sampai waktu yang membentur dan peradaban ini berakhir.
Akhir-akhir ini, tidak sudah beberapa tahun ini dunia telah di gegerkan dengan adanya RADIKALISME, kelompok atau gerakan politik yang kendur dengan tujuan mencapai kemerdekaan atau pembaruan electoral yang mencakup mereka yang berusaha mencapai republikanisme, penghapusan gelar, redistribusi hak milik dan kebebasan pers, dan dihubungkan dengan perkembangan liberalisme. Mereka mungkin telah bosan dengan apa kegigihan sang maestro yang berusaha membawa ke ujung kebahagiaan. Tapi sang maestro telah salah, mereka malah membawa petaka bagi para pengikutnya. Mungkin itu alasan logis saya, mengapa ada radikalisme?
Dar..der..dar..der..suara senapan membeberkan peluru di atas jiwa-jiwa yang di anggap salah. Senapan dengan kejam menembakkan sat-persatu pelurunya di tubuh para orang-orang salah. Sungguh ironis memang, Yang di tembak adalah orang kejam dan yang menembak adalah orang kejam. Namun di luar konteks ini ada beberapa asumsi yang memang di tekankan untuk di ajukan. Merekalah orang yang tidak bersalah juga terkena imbasnya.
Bagaimana pengalihannya agar tidak saling memberontak? Di kasih tikus aja. Namanya juga manusia. Tidak ada yang pernah benar dalam menagtur kehidupannya sendiri. Apalagi mengatur kehidupan orang lain? Sudahlah mereka sudah di perintah begitu.
“Hidup penuh perintah”
Salam sastra.